8.06.2012

SEBUAH PERMINTAAN MAAF


Sore itu di hari sabtu aku tak pergi kemana-mana, aku hanya diam di rumah membereskan apa yang seharusnya dibereskan dan membersihkan apa yang seharusnya di bersihkan. Walaupun dalam keadaan kurang sehat dan puasa tapi aku memaksakan diri untuk melaksanakan rutinitas itu karena itu juga demi kesehatanku. Rumahku adalah istanaku.

sore itu tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar rumah tapi aku terdiam dan masih menjalankan rutinitasku di dalam rumah. Ketukan pintu yang kedua kali terdengar begitu jelas dan aku pun menyahut "Siapa?"
Tapi tak ada jawaban apapun dari luar, cuma jawaban ketukan pintu yang ketiga kali dan aku pun menyahut kembali "Siapa yah??mau cari siapa?". Tak ada suara yang menyahut, jawaban yang terdengar hanya ketukan pintu yang ke empat kalinya. Dengan rasa jengkel dan kesal, akhirnya ku kenakan jaket dan jilbabku yang kemudian ku buka pintu depan rumah....hening seketika, aku masih berdiam berdiri didepan pintu sambil memandang sesosok lelaki yang sangat aku kenal. Bibirku serasa beku tak bisa berkata apa-apa, aku hnya bisa berkata dalam hati "benarkah itu kamu??kemana aja selama ini??aku menunggu tanpa lelah dan terus berdoa selama hampir 3 bulan yang tak pernah ada kabar beritanya."

"Assalamualaikum" kau memulai dengan ucapan salam didepan aku.

Mataku berkaca-kaca dan mulut ku bergetar menjawab salam itu "walaikumsalam"

Tiba-tiba kau menyodorkan sebuah bingkisan kecil dan sebuah boneka di depanku "Aku berikan lagi cincin ini yang pernah dulu kamu kirimkan ke tempatku dan ini boneka yang dulu pernah kamu minta jika aku kembali pulang kebandung dan menemui mu."

Aku masih terdiam kaku dan ingin pingsan rasanya. Tanganku tak mampu bergerak menerima apa yang kau sodorkan kepadaku. Tak terasa setetes air mata itu jatuh tanpa aku perintahkan, jantungku berdegup kencang ingin memuntahkan semua rasa amarah yang aku pendam. tapi aku sudah janji pada diriku sendiri bahwa jika suatu saat nanti kau kmbli...
aku tak akn prnah marah, mencaci maki atau apapun itu....tpi....
aku akn bilng "trims"
krna melalui dirimu, aku bisa belajar ttg kesabaran...
melalui dirimu, aku bisa belajar ttg keikhlasan...
melalui dirimu, aku bisa belajar ttg ketulusan....
melalui dirimu, aku smkin dekat dgn Nya....
"Trims" wlupun singkat....tpi bnyak skali plajaran yg didpt tnpa kau sadari...

Tiba-tiba dengan suara lirih kau mengatakan "Maafin aku, maafin aa neng, maafin aa, maafin aa." aku melihat bola mata itu berkaca-kaca dan penuh penyesalan, kau ulangi permintaan maaf itu berkali-kali. Tapi aku hanya diam dan air mata ku semakin deras mengalir dan aku tak bisa membendung air mataku itu. "kenapa msih terdiam??aa tahu, aa salah, aa salah besar dan bingung harus diejelaskan dari mana??aa udah minta maaf dan mengakui kesalahan aa, tapi tolong jangan diam saja. Sekarang aa pasrah, syukur alhamdulilah jika neng maafin aa tapi jika neng tak mau maafin aa, ga apa-apa karena mungkin kesalahan aa udah ga bisa di maafkan lagi."

aku terdiam menunduk "Allah Maha Pemaaf, kesalahan sebesar apapun umat Nya tapi Allah akan memaafkan setiap hamba-hamba Nya yang bertaubat dan memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Aku hanya wanita biasa yang jauh sekali dari kesempurnaan, jika Allah memaafkan setiap hamba-hamba Nya yang bersalah, kenapa aku tidak bisa memaafkan kesalahan aa. Jika aku tak bisa memaafkan aa, merugilah dan berdosa lah aku."

"makasih neng, neng udah mau maafin kesalahan aa, Aa janji ga akan mengulangi kesalahan lagi, aa akan...."

"jangan pernah berjanji jika aa tak sanggup untuk memenuhi dan menepati janji itu. Dulu juga aa pernah berjanji tapi tak aa tepati. jangan menambah dosa-dosa aa dengan janji-janji yang mungkin suatu saat nanti aa khilaf tak menepati janji itu." potongku dengan suara lirih
kami pun saling terdiam sejenak "boleh aa masuk??" "masuklah, silahkan." jawabku...

"aa pengen menjelaskan semua permasalahannya. kenapa aa tak pernah mengabari neng??kenapa hp aa ga pernah aktif??dan aa juga pengen hubungan kita masih tetap dijalankan. Aa benar-benar merasa sangat bersalah. Aa juga sampai tak bisa tidur dan terus-terusan inget neng."

"sudahlah....apapun penjelasan aa, neng tetap tak akan bisa merubah pendirian neng. Aa belum menjadi suami neng tapi sikap aa udah seperti itu, aa sudah banyak sekali melakukan kesalahan-kesalahan fatal. beberapa kali neng maafin kesalahan-kesalahan aa, tapi aa tetap saja seperti itu. neng cuma bisa bilang makasih atas semuanya...makasih atas perasaan sayang dan cinta aa....makasih aa udah memberikan pelajaran kesabaran, keikhlasan, ketulusan, pengorbanan pada diri neng, mungkin itu semua tanpa aa sadari. walaupun hubungan kita baru seumur jagung tapi semuanya begitu indah dan banyak sekali pelajaran yang aku dapat. Maaf neng ga bisa menerima aa lagi dalam hati neng, cukup sebagai teman karena neng juga ga mau memutuskan silaturahmi yang telah lama kita jalani. Jodoh ga akan kemana, biarlah Allah yang mengatur semuanya diantara kita. Kita cuma bisa berdoa, berusaha dan berkhtiar. Serahkan semuanya pada Allah."

Suasana mendadak hening. Kau tak bisa lagi mengeluarkan kata-kata dan aku pun juga begitu. Perasaan ini begitu sangat tenang dan lega. setelah hampir 3 bulan memendam semua ini, akhirnya Allah memberikan jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan ku. dan hari ini lah waktu yang begitu indah, hari ini lah waktu yang dirancang dan direncakan Allah untuk kami. Aku pernah berjanji pada diriku bahwa aku tak akan marah, emosi atau apapun itu untuk menyelsaikan masalah ini.....alhamdulilah aku tepati janji itu di hari ini.

Akhirnya kau pamit pulang dengan wajah yang terlihat kusut, bingung dan penuh penyesalan. Maafkan atas keputusanku, semoga keputusanku benar. masih banyak jalan lain menuju roma.

Sekeras apapun kita mempertahankan suatu hubungan, sebanyak apapun rencana kita dimasa depan, Jika Allah memilih rencana lain, maka semua yang kita rencanakan dan pertahankan tak berarti apa-apa.

Jika allah memilih jodoh yang lain untuk kita, sekuat apapun hubungan itu dipertahankan maka tidak akan pernah bersatu.

Rencana pernikahan dan masa depan yang telah kita rancang, semuanya musnah. Tapi aku tak pernah menyesalinya karena aku yakin ini jalan tang terbaik yang diberikan Allah untukku dan kamu. Aku begitu sangat bersyukur karena dengan kejadian ini, banyak sekali pelajaran yang aku dapat. Keikhlasan, kesabaran, ketulusan, pengorbanan, makin dekat dengan Nya, kedewasaan, bijaksana, rasa syukur. Trimakasih Ya Allah..... ^_^